MASIH ADAKAH MAHASISWA
MASIH ADAKAH MAHASISWA
Kemajuan dari sebuah lembaga atau sebuah Negara tentu
tidak pernah luput dari sikap keritis
seorang pemuda pada umunnya dan
mahasiswa secara khususnya,dan dapat kita lihat sejarah pentingnya peran
pemuda sebelum indonesia terlepas dari massa penjajahan koloniel, dan dengan semangatnya
para pemuda dari seluruh pulau yang berada di indonesia berkumpul dan membuat
sebuah kesepakatan dengan di latarbelakangi
sebuah sumpah yaitu sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 1928, dan dengan
terbentuknya berbagai organisasi kemasyarakatan yang di tumpaingi oleh para
pemuda sehingga indonesia mencapai massa kejayaannya pada tanggal, 17 agustus
1945 dengan dibacakannya proklamasi sebagai
pertanda bahwa indonesia sudah merdeka
yang di bacakan oleh Ir.Soekarno dan Muh.
Hatta, dan semuannya itu berkat jeripayah pemuda untuk mencuri para tokoh
proklamasi tersebut dan di bawahkannya ke rengasdengklok untuk mengutarakan
kemerdekaan indonesia kepada seluruh rakyat indonesia.
Dan setelah indonesia telah di
nyatakan merdeka, maka terbentuklah berbagai organisasi kemasyarakatan yang di topangi oleh mahasiswa sebagai pejuang dan
penerus semangat para pemuda zaman penjajahan dan sebagai pelindung masyarakat
tertindas dari berbagai pengecaman orang-orang yang memiliki kuasa di NKRI yang
kita cintai ini, dan terbukti dengan adanya semangat kepemudaan yang tinggi dan
berkat kerja keras mahasiswa yang relah mati demi membela kebenaran, sehingga
pada tahun 1998 aktivis kemahasiswaan menduduki gedung DPR/MPR guna menuntut Reformasi dan dihapuskannya "KKN"
(korupsi, kolusi dan nepotisme) pada 1997-1998, akhirnya memaksa Presiden Soeharto melepaskan jabatannya.
Mahasiswa
bukan hanya sekedar agen perubahan seperti pahlawan kemerdekaan tapi Sebagai bagian dari pemuda dan mahasiswa yang memiliki karakter positif lainnya,
antara lain idealis dan energik. Idealis berarti (seharusnya) mahasiswa masih
belum terkotori oleh kepentingan pribadi, juga belum terbebani oleh beban
sejarah atau beban posisi. Artinya mahasiswa masih bebas menempatkan diri pada
posisi yang dia anggap terbaik, tanpa adanya resistansi yang terlalu besar.
Sebagai
seorang pembelajar dan bagian masyarakat , maka mahasiswa memiliki peran yang
kompleks dan menyeluruh sehingga dikelompokkan dalam tiga fungsi : agent of
change, social control and iron stock. Dengan fungsi tersebut, tentu saja tidak
dapat dipungkiri bagaimana peran besar yang diemban mahasiswa untuk mewujudkan
perubahan bangsa. Ide dan pemikiran cerdas seorang mahasiswa mampu merubah
paradigma yang berkembang dalam suatu kelompok dan menjadikannya terarah sesuai
kepentingan bersama. Sikap kritis mahasiswa sering membuat sebuah perubahan
besar dan membuat para pemimpin yang tidak berkompeten menjadi gerah dan cemas.
Dan satu hal yang menjadi kebanggaan mahasiswa yaitu Mahasiswa Adalah Semangat
Membara Untuk Melakukan Sebuah Perubahan.
Sebagai agen perubahan, mahasiswa
bertindak bukan ibarat pahlawan yang datang ke sebuah negri lalu dengan
gagahnya sang pahlawan mengusir penjahat-penjahat yang merajalela dan dengan gagah
pula sang pahlawan pergi dari daerah tersebut diiringi tepuk tangan penduduk
setempat.
Kesadaran seorang
mahasiswa yang rela berjuang untuk
kebebasan orang tertindas itu hanya
sedikit dan Mahasiswa
yang acuh terhadap kepentingan
bersama itu mengalami kerugian yang besar jika ditinjau
dari segi hubungan keharmonisan dan penerapan ilmu. Dari segi keharmonisan,
mahasiswa tersebut sudah menutup diri dari lingkungan sekitarnya sehingga
muncul sikap apatis dan hilangnya hubungan kerja sama seiring hilangnya harapan
orang lain kepada mahasiswa itu sendiri
. Dari segi penerapan ilmu, mahasiswa yang acuh akan menyianyiakan ilmu yang
didapat di perguruan tinggi, mahasiswa terhenti dalam pergerakan dan menjadi
sangat kurang kuantitas sumbangsi ilmu kepada orang banyak .
Lalu jika mahasiswa acuh dan tidak peduli
dengan lingkungan, maka harapan seperti apa yang pantas disematkan pada pundak
mahasiswa. Mahasiswa sebagai iron stock berarti
mahasiswa seorang calon pemimpin bangsa masa depan, menggantikan generasi yang
telah ada dan melanjutkan tongkat estafet pembangunan dan perubahan. Untuk
menjadi iron stock, tidak cukup mahasiswa hanya memupuk diri dengan ilmu
spesifik saja. Perlu adanya soft skill lain
yang harus dimiliki mahasiswa seperti kepemimpinan, kemampuan memposisiskan
diri, interaksi lintas generasi dan sensitivitas yang tinggi. Pertanyaannya,
sebagai seorang mahasiswa, apakah kita sudah memiliki itu semua ??
Pertanyaan berikutnya yang mungkin muncul adalah
mengapa harus saya yang melakukan perubahan, dan bukan orang lain. Secara
sederhana jawabannya adalah karena kita adalah orang-orang terpilih. Dari sekitar 27 juta penduduk di indonesia , hanya 50 ribu
orang yang menjadi mahasiswa. Namun kalau 50 ribu orang ini tak mampu bangkit dari penindasan ,
kira-kira negaranya jadi apa coba, apakah kita selalu nyaman di posisi
diam dan ataukah sudah rapuh harapan
kita untuk bangkit ?
Pertanyaan yang sering muncul dari benak kita adalah,
kenapa cuman sedikit mahasiswa yang menginginkan sebuah perubahan ? dan kalau
banyakkan Negara ini terlihat sekali perubahannya.
Kesadaran bahwa kita 'harus' menjadi agen
perubahan merupakan langkah awal yang kemudian harus dibarengi dengan pemahaman
bagaimana cara melakukan perubahan atau ke arah mana perubahan itu kita
arahkan.
Harapan saya sebagai penulis kepada seluruh
pembaca yang notabene adalah mahasiswa:
1. Jangan selalu diam ketika
dirimu di tindas
2. Jangan gentar dengan
kata-kata keras dari sang penguasa
Ingat !!!
lembagamu adalah rumahmu, dan ketika rumahmu di ambil oleh orang yang hanya
mementingkan kekuasaan, jangan pernah takut untuk melawan. indonesia berawal
dari penjajahan kolonial, tapi itu dulu dan sekarang kita sudah merdeka dan
jangan ada satupun orang yang mau menjajahmu lagi, apalagi dia mengambil hakmu
sebagai mahasiswa !!!
HIDUP MAHASISWA !!!
HIDUP MAHASISWA !!!
HIDUP MAHASISWA !!!
Oleh: Bertho Hardu
Komentar
Posting Komentar